1.Konsep
Paradigma baru Pendidikan Kewarganegaraan.
Tugas
PKn paradigma baru adalah mengembangkan
pendidikan demokrasi yang mengemban 3 fungsi pokok,yaitu :
a.Mengembangkan
kecerdasan bangsa dan negara. Kecerdasan warga negara yang hendak dikembangkan
untuk membentuk warga negara yang baik, bukan hanya dalam dimensi / kecerdasan
rasional saja, melainkan juga dimensi spiritual, emosional dan sosial.
b.Mengembangkan
masyarakat yang demokratis. Masyarakat demokratis artinya masyarakat yang
mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide/aspirasinya kepada pemerintah, asal
dalam batas-batas tertentu.Masyarakat juga berhak memilih langsung wakil rakyat
yang akan dipilihnya dalam kursi pemerintahan.menggunakan musyawarah mufakat
untuk mencapai keputusan.Untuk mengembangkan masyarakat demokratis melalui PKn
diperlukan suatu strategi dan pendekatan pembelajaran khusus yang sesuai
dengan paradigma baru PKn.
c.Mendorong
partisipasi warga negara. Partisipasi
disini berarti ikut serta dalam kegiatan kenegaraan yang menyankut masalah
warga negara.misal: menjalankan hak dan kewajiban warga negara ,ikut
pemilu,memeluk agama,membela Negara,dll. Model pembelajaran yang cocok
digunakan adalah Portofolio. Portofolio adalah kumpulan hasil karya siswa yang
dianggap baik. Alasnnya menggunakan Portofolio karena Portofolio mempunyai
karakteristik :
a.Membelajarkan
dan melatih siswa berpikir kritis.
b.Membawa
siswa mengenal, memilih dan memecahkan masalah.
c.Melatih
siswa dalam berpikir sesuai dengan metode ilmiah.
d.Melatih
siswa untuk berpikir dengan ketrampilan sosial lain yang sejalan dengan
pendekatan inkuiri.
2.Ruang Lingkup
Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
a.Persatuan
dan Kesatuan Bangsa. Meliputi : Hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan,
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda Indonesia, perbedaan suku
bangsa, sikap patriotisme, Bhineka Tunggal Ika, dll.Strategi : diskusi &
game. Karena dengan diskusi akan
mempererat rasa persatuan&kesatuan
siswa dalam pembuatan makalah .
b.Norma,
Hukum dan Peraturan.Meliputi : Tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib
disekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah,
pertahanan dan keamanan, undang-undang, Tap MPR, Pancasila, dll. Strategi
: Ceramah Yaitu guru menerangkan materi norma,hokum dan
peraturan
c.Hak
Asasi Manusia. Meliputi : Hak dan kewajiban anak, haj dan kewajiban anggota
masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, hak dan kedudukan anggota
keluarga, hak dan kewajiban warga negara, hak dan kewajiban siswa disekolah,
dll. Strategi : game ,dengan permainan2
yang mengacu pada materi.
d.Kebutuhan
Warga Negara. Meliputi : Hidup gotong royong, kerja bakti, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
musyawarah mufakat, kerjasama anatar negara, pemilu, dll. Strategi : Inkuiri ,yaitu siswa aktif mencari
contoh kebutuhan warga Negara dalam kehidupan sehari hari.
e.Konstitusi Negara : Meliputi : Proklamasi
kemerdekaan,konstitusi yang pertama,konstitusi2 yg pernah digunakan di Indonesia,hubungan
dasar Negara dengan konstitusi. Strategi
: VCT
f.Kekuasaan dan politik Meliputi : Pemerintahan desa dan
kecamatan,Pemerintahan daerah dan
otonomi,pemerintahan pusat,demokrasi dan system politik,budaya dan politik,budaya
demokrasi,menuju masyarakat madani.
Strategi ; inkuiri
g.Pancasila
Meliputi : Kedudukan pancasila sebagai dasar Negara,dan idiologi
bangsa,proses perumusan pancasila sbg dasar Negara,pengamalan nilai2 pancasila
dalam kehidupan sehari hari,pancasila
sbg idiologi terbuka. Strategi :
VCT h.
Globalisasi Meliputi
: Globalisasi di lingkungannya,politik luar negeri,politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi,hubungan internasional dan
organisasi Internasional,mengevaluasi glonalisasi. Strategi :Inkuiri Strategi yang tepat diterapkan pada materi
ruang lingkup diatas, antara lain dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.Inkuiri
e.
Game / Permainan
b.Drama
/ Dramatisasi f. Pemodelan / Tiruan / Contoh
c.Diskusi
g.
Portofolio
d.Demonstrasi h. Simualsi Pengertian :
Pengertian:
a.Proses
pembelajaran yang melibatkan siswa selalu aktif mencari informasi.
b.Semacam
tema yang disandiwarakan, sehingga siswa mengerti akan maksud dan tujuan materi
yang akan disampaikan.
c.Siswa
membahas suatu materi secara berkelompok sehingga siswa bias menyimpulkan isi
materi PKn.
d.
Pembelajaran yang disampaikan lebih menonjolkan pada contoh nyata.
e.Pembelajaran
dengan bentuk permainan yang mengarah pada materi.
f.Dengan
menggunakan model/contoh/tiruan.
g.Kumpulan hasil karya siswa yang diangap
baik.
h.Dipraktekkan
langsung seperti guru mengajar.
3.Pada masa orde
baru mata pelajaran Pkn sangat rentan dengan pergantian rezim yang berkuasa.
Sehingga mata pelajaran ini pun sering
berganti –ganti nama . hal ini disebabkan karena dulu Negara kita sering
terjadi perubahan arah politik , terutama setelah ”Dekrit Presiden” dikeluarkan
yaitu :
-Warga Negara di tuntut untuk mempelajari
bagaimana cara memperoleh kewarganegaraan sehingga timbullah mata pelajaran
KEWARGANEGARAAN mereka juga dikenalkan pelajaran tatanegara dan tata hukum
TRIAS POLITIKA (eksekutif ,legislatif, yudikatif )
-Warganegara juga dituntut intuk mempelajari
sejarah nasional dan sejarah proklamasi, sehingga dikenlkan juga dengan
pelajaran CIVIG. yang berisi tentang : sejarah proklamasi, sejarah nasional
,UUD ’45,Pancasila dan pidato – pidato kewarganegaraan presiden, pembinaan
persatuan dankesatuan bangsa.
-Setelah G30 S PKI terjadi perubahan tatanan
dalam pemerintah sehingga CIVIG harus diganti dengan PKN. Yang berisi hak dan
kewajiban warga Negara, hubungan luar negeri, persatuan dan kesatuan bangsa
pemerintah demokras, keadilan Negara bagi seluruh rakyat Indonesia, pembangunan
Negara ekonomi, pendidikan kependudukan, keamanan dan ketertiban masyarakat.
-MPR NO. VI / MPR / 1975 –
Pkn diganti menjadi PMP. Muncil kurikulum baru
memuat GBPP dan dianjurkan memakai bukupaket PMP yang dikoreksi dan disahkan
melalui kepala mentri pendidikan dan kebudayaan lalu PMP diganti lagi menjadi
PPKN.
-Sehingga peda tahun 2000 lahirlah KBK yaitu
suatu kurikulum yang tidak hanya menetapkan pada penilaian kognitif saja tetapi
juga afektif dan psikomotorik. Dan Pkn sempat di intregasikan dengan IPS
menjadi PKPS. Namun sekarang berganti dengan kurikulum KTSP dengan nama
Pkn,tidak digabung lagi dengan IPS.
–
4.Banyak faktor
yang menyebabkan pemimpin kita KKN, tapi semata- mata bukan karena faktor
kegagalan pembelajaran PKn saja.
Pada dasarnya
PKn mempunyai 3 Komponen yang bermutu, meliputi :
1.Pengetahuan
kewarganegaraan : Ilmu tentang kewarganegaraan.
2.Ketrampilan
kewarganegaraan : Kritis aktif sebagai Warga Negara.
3.Karakter
kewarganegaraan Warga Negara yang bermoral.
Sedangkan tujuan
dari PKn itu sendiri adalah mengantarkan untuk menjadi warga Negara yang baik,
warga Negara yang baik disini berarti warga Negara yang mempunyai 3 komponen
diatas (pengetahuan, ketrampilan, karakter). Kecerdasan warga Negara yang
hendak dikembangkan untuk membentuk warga Negara yang baik bukan hanya dalam
dimensi Rasional saja (pengetahuan saja) melainkan juga dimensi spiritual,
emosional dan sosial (sikap, karakter, iman, ketrampilan).
Para pejabat
kita cerdas secara nasional (pintar, pengetahuan tinggi). Tapi apa juga cerdas
emosional, sosial (baik akhlaknya, imannya) itulah sebabnya banyak pemimpin
kita saat ini yang KKN tidak hanya kegagalan PKn saja, tapi juga kurangnya ilmu
agama.Ketika mereka sudah mendapatkan jabatan,mereka lupa akan akhirat,yang di
ingat hanya kepentingan dunia saja.IMAN TERTUTUP DENGAN UANG.Padahal ketika
kita mati,harta tidak dibawa,justru amalan yang akan ditanyakan Allah SWT…
5.Pengembangan kurikulum
Kurikulum yang bagus digunakan untuk menumbuhkan sikap demokrasi siswa
dan dapat menghargai kemajemukan Indonesia adalah KTSP, dengan modal pembelajaran
inkuiri. Kerena dalam KTSP siswa dituntut benar-benar aktif nengeluarkan
pendapat nya dan juga hasil karyanya.
Disini siswa juga dituntut menghargai pendapat-pendapat hasil karya
teman / siswa lain. Jadi untuk kedepannya siswa dapat dididik menjadi orang yang bersikap
demokrasi, dan mampu menghargai kemajemukan / kebudayaan Indonesia yang
beraneka raga mini ( suku, agama, ras )
Mungkin bisa juga dengan pertukaran pelajar antar daerah.Sehingga siswa
dapat mengenal dan mempelajari kebudayaan tiap2 daerah.Misalnya saja belajar
tentang bahasa,alat musik,tari,dll.Tujuannya agar siswa lebih menghargai
kemajemukan kebudayaan Indonesia. Bisa
juga menggunakan prinsip2 pembelajaran sebagai berikut : Prinsip
relevensi,efektifitas,efisien,kontinuitas,belajar sambil
melakukan,menemukan,pemecahan masalah,latar belakang, dan perbedaan
individu.